Tuesday, March 31, 2009

Ucapan Terhadap Jenazah Adalah Kesaksian

Diriwayatkan dari Anas (bin malik) : (iringan orang yang mengantar) jenazah lewat dan orang-orang memujinya. Nabi Muhammad Saw bersabda, “ucapan itu telah menguatkan (wajabat) dia”. Kemudian (iringan orang yang mengantar) jenazah lainnya lewat dan orang-orang memburukkannya. Nabi Muhammad Saw bersabda, “ucapan itu telah menguatkan (wajabat) dia”. Umar bin Al Khattab ra. Bertanya kepada Rasulullah Saw, “apa maksud anda menguatkan (wajabat) dia?”. Nabi Muhammad Saw bersabda, “kamu telah memuji orang ini maka surga ditegaskan untuknya; dan kamu memburukkan yang lainnya, maka neraka telah ditegaskan untuknya. Kamu semua adalah saksi Allah di muka bumi”.


Diriwayatkan dari Umar ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “apabila ada empat orang bersaksi terhadap kebaikan (kesalehan) seorang muslim, maka Allah akan menganugerahkan surga”, kami bertanya,”bagaimana jika tiga orang?” Nabi Muhammad Saw menjawab, “bahkan tiga orang”. Kemudian kami bertanya, “bagaimana jika dua orang”. Nabi Muhammad Saw menjawab, “bahkan dua orang”. Kami tidak bertanya bagaimana jika satu orang yang bersaksi.

Monday, March 30, 2009

Larangan Bunuh Diri

diriwayatkan dari Tsabit bin Al Dhahhak ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, "siapa pun yang secara sengaja bersumpah palsu bahwa agamanya bukanlah Islam, maka ia adalah sebagaimana yang ia katakan. dan siapapun yang membunuh dirinya sendiri dengan sepotong besi, di neraka ia akan diazab dengan benda yang sama".


diriwayatkan dari Jundab ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, "seorang lelaki terluka dan bunuh diri, maka Allah berkata, "Hamba-Ku mendahului-Ku dengan membunuh dirinya sendiri maka Aku haramkan surga untuknya"".


diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, "ia yang bunuh diri dengan mencekik dirinya sendiri, di neraka ia akan terus menerus mencekik dirinya sendiri dan ia yang bunuh diri dengan menikam dirinya sendiri, di neraka ia akan terus menerus menikam dirinya sendiri".


Tinggalkan Syubhat

diriwayatkan dari Al Nu'man bin Basyir ra. : Nabi Muhammad Saw bersabda, "halal dan haram adalah perkara yang jelas, dan diantara keduanya terdapat perkara yang syubhat (sesuatu yang meragukan, tidak jelas apakah halal atau haram). maka siapa pun yang meninggalkan syubhat karena khawatir melakukan dosa, ia benar-benar telah menghindari yang haram; dan siapapun yang berani melakukan syubhat, ia hampir jatuh kepada perkara yang jelas haramnya. Dosa adalah Hima (tempat penggembalaan pribadi) milik Allah dan siapapun yang menggembalakan (domba-dombanya) di dekatnya. pada saat itu ia benar-benar hampir masuk ke dalamnya."

Friday, March 27, 2009

Perbuatan Baik Melapangkan Jalan bagi Kebahagiaan dan Sebaliknya

Diriwayatkan dari Ali ra. : kami mengikuti upacara pemakaman di Baqi Al Gharqad. Nabi Muhammad Saw mendatangi kami dan duduk, kami pun duduk mengelilinginya. Nabi Muhammad Saw menggenggam tongkat kecil di tangannya, membungkukkan kepalanya dan mulai menggoresi tanah dengan tongkat itu. Kemudian Nabi Muhammad Saw bersabda, “tiada seorang pun diantara kalian, maupun setiap orang yang diciptakan, kecuali memiliki sebuah tempat, di surga ataukah di neraka, yang telah ditetapkan untuknya. Dan telah diputuskan untuknya apakah ia akan berada di antara mereka yang berbahagia (sa’idah) atau berada di antara mereka yang celaka (syaqiy-yah)”. Seorang lelaki berkata, “ya Rasulullah Saw, dapatkah kami bergantung kepada apa yang telah dituliskan untuk kami dan meninggalkan perbuatan-perbuatan (amal), begitu pula orang-orang yang berbahagia di antara kami akan mengerjakan perbuatan-perbuatan orang yang berbahagia dan orang-orang yang celaka di antara kami akan mengerjakan perbuatan-perbuatan orang yang celaka diantara kami?” Nabi Muhammad Saw bersabda, “perbuatan-perbuatan baik akan melapangkan jalan bagi kebahagiaan dan perbuatan-perbutan buruk akan melapangkan jalan bagi ketidakberuntungan.” Kemudian Nabi Muhammad Saw membacakan ayat-ayat suci berikut : maka siapa yang (suka) memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, serta membenarkan adanya pahala yang terbaik, kami sungguh memudahkan baginya jalan menuju kebahagiaan. (QS Al Lail [92] 5-7).

Thursday, March 26, 2009

Setiap Anak Terlahir Dalam Keadaan Fitrah

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (tidak mempersekutukan Allah) tetapi orang tuanya lah yang menjadikan dia seorang yahudi atau nasrani atau majusi sebagaimana seekor hewan melahirkan seekor hewan yang sempurna. Apakah kau melihatnya buntung?” kemudian Abu Hurairah membacakan ayat-ayat suci ini: (tetaplah atas) fitrah Allah yang menciptakan manusia menurut fitrah itu. (Hukum-hukum) ciptaan Allah tidak dapat diubah. Itulah agama yang benar. Tapi sebagian besar manusia tidak mengetahui (QS Ar Rum [30]:30)


Anak Perempuan Sebagai Perisai Api Neraka
Diriwayatkan dari Aisyah ra. : seorang ibu bersama dua orang anak perempuannya menemuiku untuk meminta (sedekah), namun ia tidak menemukan apa pun padaku kecuali sebuah kurma yang kuberikan kepadanya dan ia bagi dua untuk anak-anaknya, sedangkan ia sendiri tidak memakannya, setelah itu ia pun bangun dan pergi. Kemudian Nabi Muhammad Saw menemuiku dan kuberitahukan kejadian itu kepadanya. Nabi Muhammad Saw bersabda, “siapa pun yang diuji dengan anak-anak perempuannya dan ia menyenangkan mereka dengan kebajikan maka anak-anak perempuannya akan menjadi perisai mereka dari api neraka”. 

Wednesday, March 25, 2009

Kisah Nabi Musa Menghadapi Kematian

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : malaikat maut diutus menemui Musa dan setelah bertemu dengannya, Musa menampar dan melukai salah satu matanya. Malaikat itu kembali menemui Tuhannya dan berkata, “Tuhanku, Engkau telah mengutus aku menemui seorang hamba yang tidak menghendaki kematian”. Allah menyembuhkan matanya dan berkata, “temui dia kembali dan katakan padanya agar meletakkan telapak tangannya di atas seekor lembu jantan. Aku ijinkan ia untuk hidup lebih lama sesuai dengan banyaknya bulu (lembu jantan) yang tertinggal di bawah telapak tangannya. (maka malaikat itu menemui Musa dan mengatakan apa yang dikatakan Tuhannya). Kemudian Musa bertanya, “ Tuhan, apakah setelah itu?” Tuhan berkata, “setelah itu kematian”. Musa berkata, “(jika begitu) sekaranglah”. Musa memohon Allah membawanya ke sebuah tempat ke dekat Tanah Suci dengan jarak selemparan batu. Rasulullah Saw bersabda, “seandainya aku disana akan kuperlihatkan kubur Musa di dekat bukit pasir merah”.

Turunnya Isa Bin Maryam
diriwayatkan dari (Abu Hurairah) ra. : Rasulullah Saw pernah bersabda, " demi Dia yang Menggenggam diriku, sesungguhnya bahwa putra Maryam (Isa a.s.) akan turun diantara kalian (orang-orang muslim). ia akan menjadi hakim yang adil bagi manusia dengan berdasarkan Al Quran dan akan mematahkan salib serta membunuh babi; ia akan menghapuskan Jizyah (pajak yang diambil dari non muslim yang berada di dalam perlindungan pemerintahan muslim), akan mendatangkan kemakmuran sedemikian rupa sehingga tidak akan ada orang yang mau menerima sedekah". 

Peristiwa di Alam Kubur

Diriwayatkan dari Anas ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “ketika manusia berbaring di dalam kuburnya dan para sahabatnya pulang, ia mendengar langkah kaki mereka. Dua malaikat datang kepadanya, menyuruhnya duduk dan bertanya kepadanya; apa yang pernah kau katakan tentang Muhammad Saw ? ia akan berkata: aku bersaksi bahwa Ia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya. Kemudian akan dikatakan padanya, “lihatlah tempatmu di neraka, Allah telah menukarnya dengan dengan sebuah tempat di surga karena itu”. Kemudian Nabi Muhammad Saw menambahkan, “orang itu akan melihat kedua tempat itu. Tetapi orang kafir atau munafik akan berkata kepada dua malaikat itu, “aku tidak tahu, tetapi aku mengatakan apa yang dikatakan orang-orang!”. Akan dikatakan kepadanya, “kau tidak tahu tetapi kau tidak mengambil petunjuk (dengan mengikuti Al Quran). Kemudian ia akan dipukuli dengan palu besi di antara dua telinga nya, ia akan menjerit dan jeritannya terdengar oleh apa pun yang ada di dekatnya, kecuali manusia dan jin.”

Diriwayatkan dari Al Bara’ bi Azib ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “ketika orang yang beriman didudukkan di dalam kuburnya, para malaikat pun menemuinya dan ia bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah”. Hal itu sesuai dengan firman Allah: Allah menguatkan orang-orang yang beriman dengan perkataan yang teguh…(QS Ibrahim [14]:27)

Saturday, March 21, 2009

Berdiri Ketika Melihat Iringan Jenazah

Diriwayatkan dari Amir bin Rabiah ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “jika salah seorang dari kalian melihat jenazah (diusung dalam perjalanan ke pemakaman) dan tidak ikut mengantar, maka ia harus berdiri hingga ia meninggalkannya, atau berada di belakangnya, atau hingga keranda itu diturunkan di hadapannya”.


Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah ra. : Jenazah ( yang diusung menuju pemakaman) lewat dihadapan kami. Nabi Muhammad Saw berdiri. Kami berkata, “ya Rasulullah, ini jenazah orang yahudi”. Nabi Muhammad Saw bersabda, “kapanpun kalian melihat jenazah (yang diusung ke pemakaman), berdirilah”.


(Diriwayatkan dari Sa’id al Maqburi bahwa ayahnya berkata : ketika kami mengikuti acara pemakaman). Abu Hurairah ra. Menggenggam tangan Marwan dan mereka duduk di depan keranda yang telah diletakkan. Kemudian Abu Sa’id datang dan menggenggam tangan Marwan seraya berkata, “Bangunlah. Demi Allah, tiada keraguan orang ini (Abu Hurairah) tahu bahwa Nabi Muhammad Saw melarang kami melakukannya”. Abu Hurairah berkata, “yang ia (Abu Sa’id) katakan benar”.

Friday, March 20, 2009

Keutamaan Sabar Dalam Menghadapi Kematian Anak

Diriwayatkan dari Anas (bin Malik) ra. : salah seorang anak Abu Thalhah sakit dan meninggal dunia. Pada saat itu Abu Thalhah sedang tidak berada di rumahnya. Ketika istrinya melihat anaknya telah meninggal, ia mengurusnya (memandikan dan mengkafaninya) dan membaringkannya di sebuah tempat di rumahnya. Ketika Abu Thalhah tiba, ia bertanya, “bagaimana si buyung?” istrinya menjawab, “ia telah tenang dan aku berharap ia menemukan kedamaian”. (Abu Thalhah) melewatkan malam itu dan pagi harinya ia pun mandi. Ketika ia bersiap untuk pergi, istrinya memberitahu dia bahwa anaknya telah meninggal. Abu Thalhah shalat subuh bersama Rasulullah Saw dan memberitahu apa yang terjadi pada mereka berdua. Rasulullah Saw bersabda, “semoga Allah memberi barakah pada malam kalian berdua”. (Sufyan berkata) bahwa seorang lelaki dari suku Anshar berkata, “mereka (Abu Thalhah dan istrinya) dikaruniai sembilan anak laki-laki dan semuanya hafal Al Quran”.


Boleh Menangis tapi Tak Boleh Meratap

Diriayatkan dari Abdullah bin Umar ra. : Sa’d bin Ubadah sakit dan Rasulullah Saw bersama dengan Abdurrahman bin Auf, Sa’d bin Abi Waqqash, dan Abdullah bin Mas’ud mengunjunginya untuk bertanya perihal sakit yang dideritanya.
Ketika Nabi Muhammad Saw bertemu dengannya, ia tengah dikelilingi anggota keluarganya. Nabi Muhammad Saw bertanya, “apakah ia telah meninggal?” mereka berkata, “belum, wahai Rasulullah”. Nabi Muhammad Saw menangis dan ketika orang-orang melihat Nabi Muhammad Saw menangis, mereka semua menangis. Nabi Muhammad Saw bersabda, “maukah kau mendengarkan? Allah tidaklah menghukum karena air mata yang berlinang begitu pula hati yang berduka. Allah menghukum karena ‘ini’ atau karena melimpahkan rahmat-Nya”. Nabi Muhammad Saw menunjuk lidahnya dan menambahkan, “orang yang meninggal diazab karena ratapan kerabatnya terhadapnya”.

Larangan Menangisi Jenazah Secara Berlebihan

Diriwayatkan dari Aisyah ra. : dari celah sebuah pintu aku melihat Nabi Muhammad Saw duduk dan tampak sedih ketika memperoleh kabar perihal kematian Ibn Haritsah, Ja’far, dan Ibn Rawahah. Seorang lelaki menemui Nabi Muhammad Saw dan bercerita tentang kaum perempuan dari keluarga Ja’far yang menangisi Ja’far. Nabi Muhammad Saw menyuruhnya untuk melarang mereka. Kemudian ia kembali menemui Nabi Muhammad Saw dan mengabarkan bahwa mereka tidak mau mendengarkannya. Nabi Muhammad Saw bersabda, “larang mereka”. Kemudian datang lagi untuk ketiga kalinya dan berkata, “ya Rasulullah! Demi Allah, mereka tidak mendengarkan kita semua.”
(Aisyah) menambahkan bahwa Rasulullah Saw menyuruhnya untuk kembali dan memasukkan debu ke dalam mulut mereka.


Perkataan Jenazah Ketika Diusung
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudri r.a. : Rasulullah Saw pernah bersabda, “ketika jenazah telah siap dan para pria mengusungnya di atas bahunya, jenazah orang saleh akan berkata, ‘cepatlah’. Tetapi jenazah orang yang tidak saleh akan berkata, ‘duhai ! kemana kalian akan membawaku?’. Suaranya terdengar oleh semua alam, kecuali manusia. Dan apabila manusia (dapat mendengarnya) ia akan jatuh pingsan”.

Thursday, March 19, 2009

Memberikan Harta Waris Yang Cukup Untuk Ahli Waris

Diriwayatkan dari Sa’d bin Abi Waqqash ra. : pada tahun Haji penghabisan (wada’) Nabi Muhammad Saw, aku mengalami sakit parah dan Nabi Muhammad Saw mengunjungiku seraya mendoakan kesehatanku. Aku berkata kepada Nabi Muhammad Saw, “aku lemah karena sakitku yang parah ini padahal aku kaya dan aku tidak punya ahli waris kecuali seorang anak perempuan. Haruskah aku menyedekahkan 2/3 kekayaanku?”
Nabi Muhammad Saw bersabda, “tidak”. Aku berkata, “setengah?” Nabi Muhammad Saw bersabda, “tidak”. Kemudian Nabi Muhammad Saw bersabda, “1/3. bahkan 1/3 telah cukup banyak. Lebih baik kamu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan berkecukupan daripada meninggalkan mereka dalam keadaan miskin, mengemis kepada orang lain. Kau akan memperoleh pahala dari sedekah yang dikeluarkan dengan niat karena Allah, bahkan untuk yang kau suapkan dalam mulut istrimu”.
Aku berkata, “ya Rasulullah, apakah aku akan sendirian ketika para sahabatku telah pergi?”. Nabi Muhammad Saw bersabda, “jika kamu ditinggalkan, apapun yang kau kerjakan akan mengangkatmu ke tempat yang tinggi. Dan mungkin saja kau akan berumur panjang hingga (datang suatu saat ketika) sebagian orang mengambil keuntungan darimu dan sebagian yang lain mengambil kemudaratan darimu. Ya Allah, lengkapkan hijrah para sahabatku dan jangan biarkan mereka berpaling”.
Dan Rasulullah Saw merasa sedih dengan meninggalnya Sa’d bin Khaulah yang miskin di Makkah. (sedangkan sepeninggal Nabi Muhammad Saw, Sa’d bin Abi Waqqash hidup dengan umur yang panjang).

Wednesday, March 18, 2009

Perihal Menangisi Orang Yang Meninggal

Diriwayatkan dari Umar ra. : Rasulullah Saw bersabda, “orang yang telah meninggal diazab karena tangisan kerabatnya”. Hal ini sampai kepada Aisyah setelah Umar meninggal, Aisyah berkata, “semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada Umar. Demi Allah, Rasulullah Saw tidak mengatakan bahwa orang yang beriman diazab karena tangisan (disertai ratapan) kaum kerabatnya”. Tetapi Nabi Muhammad Saw bersabda, “Allah akan menambahkan azab kepada orang yang tidak beriman (kafir) karena tangisan (disertai ratapan) kerabatnya.” Lebih jauh Aisyah menambahkan, “Al-Quran telah cukup untukmu (menjelaskan masalah ini) sebagaimana firman Allah: dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain (QS Al Fathir [35] : 18) dan (QS Al An’am [6] : 164).


Diriwayatkan dari Aisyah ra. : suatu ketika Rasulullah Saw lewat (di depan kuburan) seorang perempuan yahudi yang sedang ditangisi kerabatnya. Nabi Muhammad Saw bersabda, “mereka menangis (dengan suara keras) di atasnya, sedangkan ia diazab di dalam kuburnya”.

Masa Berkabung Seorang Perempuan

Diriwayatkan dari Ummu Habibah ra., istri Nabi Muhammad Saw : aku pernah mendengar Nabi Muhammad Saw bersabda, “seorang perempuan yang percaya kepada Allah dan hari kemudian tidak diperbolehkan berkabung lebih dari tiga hari atas meninggalnya seseorang, kecuali terhadap suaminya. Apabila suaminya meninggal, ia harus berkabung selama empat bulan sepuluh hari”.


Orang Yang Menguburkan Sebaiknya Yang Tidak Berhubungan Badan Malam Sebelumnya

Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra. : kami sedang berada (pada acara pemakaman) salah seorang putri Nabi Muhammad Saw. Beliau duduk di samping makam putrinya. Aku melihat matanya berkaca-kaca. Nabi Muhammad Saw bersabda, “adakah salah seorang dari kalian yang tadi malam tidak berhubungan badan dengan istrinya?” Abu Thalhah menunjuk dirinya. Dan Nabi Muhammad Saw menyuruh ia (Abu Thalhah) masuk ke dalam lubang kubur (membantu menguburkan jenazah putrinya). Maka ia pun masuk ke dalamnya.


Apabila Kain Tidak Cukup Menutupi Jenazah

Diriwayatkan dari Khabbab ra. : kami hijrah bersama Nabi Muhammad Saw dengan niat karena Allah, dan mengharapkan pahala Allah. Sebagian orang dari kami meninggal dan mereka tidak mengambil pahala apapun dari pahala mereka di dunia, diantara mereka Mushab bin Umair, dan sebagian dari kami sempat mendapatkan pahalanya di dunia ini. Mushab bin Umair mati syahid dalam perang Uhud dan kami tidak menemukan apa pun untuk mengkafaninya kecuali burdah nya. Dan ketika kami menutupi kepalanya, kakinya terlihat, begitu pula sebaliknya. Maka Nabi Muhammad Saw memerintahkan kami menutupi kepalanya dan meletakkan idzkhir (sejenis semak belukar) untuk menutupi kakinya.

Tuesday, March 17, 2009

Tidak Menshalatkan Orang Munafik yang Meninggal

Diriwayatkan dari Ibn Umar ra. : ketika Abdullah bin Ubai (pemimpin orang-orang munafik) meninggal, anak lelakinya menemui Nabi Muhammad Saw dan berkata, “ ya Rasulullah ! berikan pakaian anda untuk mengkafaninya, shalatlah untuknya, dan mohon ampunan Allah untuknya”. Maka Rasulullah Saw memberikan pakaiannya kepada dia dan berkata,”beritahu aku (apabila pemakaman telah siap) sehingga aku mungkin menshalatkan jenazah nya”. Maka ia pun memberitahu Nabi Muhammad Saw dan ketika Nabi Muhammad Saw bersiap hendak menshalatkan (jenazahnya), ‘Umar memegang tangan Nabi Muhammad Saw dan berkata, “bukankah Allah telah melarang anda menshalatkan orang-orang munafik?” Nabi Muhammad Saw bersabda, “ aku telah diberikan pilihan karena Allah berfirman: Apakah kau memohon ampun bagi mereka atau tiada memohon ampun bagi mereka, dan sekalipun kau memohon tujuh puluh kali untuk ampunan mereka, Allah tidak akan mengampuni mereka. (QS. At-Taubah [9]: 80)”.
Maka Nabi Muhammad Saw mengerjakan shalat jenazah dan pada waktu itu turunlah wahyu Allah : dan janganlah kau sekali-kali menshalatkan seorang pun di antara mereka (orang-orang munafik) yang mati (QS. At-Taubah [9]: 84).


Memandikan dan Membasuh Dengan Bilangan Ganjil

Diriwayatkan dari Ummu ‘Athiyyah ra. : ketika putrinya meninggal, Rasulullah Saw menemui kami dan berkata, “basuhlah ia tiga atau lima kali atau lebih dengan air dan sidr (daun dari pohon bidara) jika menurut anda diperlukan kamper atau sesuatu simpanlah di atasnya setelah selesai; dan apabila anda telah selesai beritahu aku”.  Maka ketika telah selesai (memandikan jenazah putri Nabi Muhammad Saw) kami memberitahu Nabi Muhammad Saw. Dan Nabi Muhammad Saw menyerahkan gamis beliau dan mengatakan kepada kami untuk menyelubungi (jenazah putrinya) dengan gamis itu.

Monday, March 16, 2009

Tidak Mempertunjukkan Kesalehan Seseorang

(Diriwayatkan dari Kharijah bin Zaid bin Tsabit ) : Ummu al Ala’ ra., seorang perempuan Anshar yang memberikan baiatnya kepada Nabi Muhammad Saw berkata kepadaku, “orang-orang yang berhijrah masing-masing diserahkan kepada kami dengan cara diundi dan kami mendapat bagian utsman bin mazh’un. Kami menempatkannya di rumah kami. Di kemudian hari ia menderita penyakit parah. Ketika ia meninggal dunia dan telah dimandikan serta dikafani, Rasulullah Saw datang dan aku berkata, “semoga kasih sayang Allah terlimpah kepadamu, wahai abu al Sa’Ib ! aku bersaksi bahwa Allah telah memuliakanmu”, Nabi Muhammad Saw bersabda, “bagaimana anda tahu Allah telah memuliakannya ?” aku menjawab,”ya Rasulullah ! biarlah ayahku berkurban untukmu. Kapada siapa lagi Allah melimpahkan kemuliaan-Nya?” Nabi Muhammad Saw bersabda,” sesungguhnya kematian telah menjemputnya. Demi Allah, akupun berharap kebaikan untuknya, tetapi demi Allah, meskipun aku utusan Allah, aku tidak tahu apa yang akan dilakukan Allah terhadapku””. Semenjak itu ia (Kharijah) tidak pernah lagi mempertunjukkan kesalehan seseorang”.